SUMENEP - Pemerintah Kabupaten Sumenep terus melakukan berbagai upaya memberdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai penggerak perekonomian daerah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumenep, Edy Rasiyadi mengatakan, pemerintah daerah secara optimal melakukan berbagai terobosan untuk pemberdayaan UMKM, di antaranya membangun Halal Hub untuk tempat pembinaan, ruang konsultasi UMKM, ruang sinergi antar dinas, ruang paguyuban UMKM dan Logistik Hub, serta packaging storage untuk pengembangan langsung produknya.
“Kami berupaya untuk memberdayakan dan mengembangkan potensi UMKM demi meningkatkan ekonomi masyarakat, ” kata Sekda saat Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyelenggaraan Jawa Timur Belanja Online (Jatim Bejo), di Kantor Bupati, Rabu (13/07/2022).
Pihaknya untuk mempromosikan produk UMKM telah menyiapkan tempat pemasaran kepada masyarakat di Mall UMKM, sehingga mall itu berfungsi sebagai etalase untuk pusat pemasaran produk-produk UMKM di Kabupaten Sumenep.
“Mall UMKM diharapkan meningkatkan peran serta Usaha Kecil Mikro dan Koperasi (UMK) agar terus berkembang untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat, ” terang Sekda.
Untuk itulah, Pemerintah Kabupaten Sumenep secara teknis dan strategis mendukung program Jawa Timur Belanja Online (Jatim Bejo) yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini.
Karena dengan cara optimalisasi pemanfaatan e-Marketplace dalam bentuk toko daring untuk pengadaan barang jasa pemerintah di Provinsi Jatim, juga sebagai upaya peningkatan peran serta pelaku UMKM.
“Jatim Bejo adalah ikhtiar bersama untuk membangun sekaligus meningkatkan akuntabilitas, transparansi utama dalam pengadaan barang dan jasa, yang bisa berkontribusi kepada UMKM guna pemenuhan kebutuhan barang dan jasa, serta pengembangan perekonomian daerah, ” jelas Sekda.
Sementara Kabag Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Mustangin, menambahkan, bimbingan teknis Jawa Timur Belanja online (Jatim Bejo) kerja sama Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep, bersama Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur diikuti oleh 90 peserta.
“Sebanyak 90 peserta itu rinciannya pada hari pertama diikuti 30 pelaku usaha, dan hari kedua diikuti oleh 60 Pejabat Pembuat Komitmen dan Pejabat Pengadaan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep, ” tambah Mustangin. (*)